Kadang, kalau kita bicara tentang perempuan religius, yang terlintas di benak adalah sosok yang sangat khusyuk, pendiam, dan mungkin tidak terlalu tertarik pada hal-hal yang 'modern' atau 'seru'. Namun, anggapan ini seringkali jauh dari kenyataan. Perempuan yang taat beragama itu juga manusia biasa, dengan segala keragaman dan keunikan yang mereka miliki. Mereka punya semangat, cita-cita, dan terkadang, sisi petualang yang mungkin akan membuat kita terkejut.
Stereotip yang sering muncul seperti, "Ah, perempuan religius pasti konservatif, kurang bergaul, tidak suka bepergian jauh-jauh," adalah sebuah miskonsepsi. Kenyataannya justru bisa sangat berbeda. Bagi banyak perempuan, agama justru menjadi pondasi kuat untuk menjalani hidup dengan lebih berani dan memiliki tujuan yang jelas. Iman mereka bisa menjadi sistem pendukung yang hebat untuk menghadapi berbagai tantangan, mengejar impian, dan melakukan hal-hal positif yang mungkin tidak terpikirkan oleh orang lain. Mereka membuktikan bahwa ketaatan beragama tidak berarti harus membatasi diri dari pengalaman dan potensi diri.
Salah satu alasan utama kemunculan stereotip ini mungkin karena kita terbiasa dengan pandangan-pandangan lama yang menempatkan perempuan di ruang domestik, dengan tugas-tugas rumah tangga sebagai prioritas utama. Apalagi jika pandangan ini dikaitkan dengan nilai-nilai agama, kesannya menjadi semakin banyak batasan dan larangan. Selain itu, media massa juga kerap kali hanya menampilkan satu sisi dari perempuan religius, yang pada akhirnya membentuk bayangan sempit di benak masyarakat. Gambaran yang disajikan cenderung homogen, seolah semua perempuan religius memiliki karakteristik yang sama, padahal realitanya sangat beragam.
"Tapi, zaman udah berubah! Banyak banget cewek religius di Indonesia yang keren-keren dan punya segudang aktivitas. Mereka bisa tetep taat agama tapi juga jago di karir, aktif di kegiatan sosial, punya hobi yang anti-mainstream, atau bahkan jadi influencer positif di media sosial. Mereka ngebuktiin banget kalau jadi anak salehah nggak berarti harus ketinggalan zaman atau nggak punya keberanian."
Namun, zaman sudah berubah, dan begitu pula cara pandang kita seharusnya. Di Indonesia, ada banyak sekali perempuan religius yang luar biasa dan memiliki segudang aktivitas. Mereka bisa tetap teguh dalam keyakinan agamanya, namun juga sukses dalam karier, aktif di berbagai kegiatan sosial, punya hobi yang tidak biasa, atau bahkan menjadi tokoh inspiratif di media sosial. Mereka adalah bukti nyata bahwa menjadi seorang muslimah atau penganut agama yang saleh tidak berarti harus ketinggalan zaman atau tidak punya keberanian untuk mengeksplorasi potensi diri. Justru, nilai-nilai agama seringkali memotivasi mereka untuk berbuat lebih banyak kebaikan dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Mari kita lihat lebih jauh, perempuan religius juga bisa memiliki sisi 'eksploratif' dalam artian yang sangat positif:
"Jangan salah, ada juga cewek religius yang suka banget traveling, naik gunung, nyelam, atau nyobain olahraga yang menantang. Mereka bisa tetep menjaga nilai-nilai agama mereka sambil menikmati keindahan dunia."
Poin utamanya adalah: jangan pernah menilai seseorang hanya dari penampilan luarnya. Apalagi jika penilaian itu dikaitkan dengan keyakinan agama. Kita harus belajar untuk menghormati setiap sisi dari diri seseorang. Cobalah dengarkan cerita mereka, hargai pilihan hidup mereka, dan jangan kaget jika ternyata mereka memiliki dunia yang jauh lebih luas dan menarik dari yang kita bayangkan. Sikap terbuka dan tanpa prasangka akan membuka mata kita pada berbagai perspektif baru.
"Intinya sih satu: jangan pernah nge-judge orang cuma dari luarnya aja. Apalagi kalau udah bawa-bawa agama. Kita harus belajar buat ngehormatin setiap sisi dari diri seseorang."
Jika kita bisa melihat perempuan religius tidak hanya dari satu sudut pandang, kita akan menemukan banyak sekali hal positif dan inspiratif dari mereka. Mereka bisa menjadi contoh bagi kita semua tentang bagaimana caranya menjadi pribadi yang kuat, berani, dan tetap memiliki pegangan hidup yang kokoh. Jadi, lain kali Anda bertemu dengan perempuan religius, jangan langsung mengira mereka konservatif atau kaku. Siapa tahu, dia punya cerita petualangan yang lebih keren dari yang Anda bayangkan! Mungkin saja mereka adalah seorang pendaki gunung berpengalaman, seorang penyelam ulung, atau bahkan seorang freelancer yang bekerja dari mana saja sambil menjelajahi berbagai daerah.
Di negara kita yang kaya akan budaya dan agama ini, sangat penting bagi kita untuk lebih terbuka dan tidak mudah melabeli orang. Jika kita bisa saling menghargai perbedaan, termasuk dalam cara kita melihat perempuan religius, hidup akan menjadi lebih damai dan menyenangkan. Kita bisa belajar banyak hal dari keberagaman ini dan menjadi bangsa yang lebih maju, yang menghargai setiap individu tanpa terkecuali.
"Jadi, bro sama sis, intinya gini: cewek religius itu nggak kayak sinetron yang karakternya gitu-gitu aja. Mereka itu real human yang punya banyak sisi menarik."
Jadi, intinya: perempuan religius itu tidak seperti karakter sinetron yang monoton. Mereka adalah manusia seutuhnya yang memiliki banyak sisi menarik. Jangan hanya terpaku pada hijab atau atribut keagamaan mereka, tetapi cobalah untuk mengenal mereka lebih dekat. Siapa tahu, Anda akan menemukan teman baru atau bahkan sosok inspiratif yang selama ini tidak Anda sangka-sangka! Jangan kaget jika ternyata mereka lebih berani berpetualang dari Anda! Ini adalah ajakan untuk melihat lebih dari sekadar permukaan, dan menemukan kekayaan karakter di balik setiap individu.